TUHAN TAK BERNAMA
Ini bukan ceramah agama.
Yang bisa kau gunakan berirama, menjadi pelindung gelagat dibalik segala amarah.
Juga bukan dalil.
Yang kau hafal, huruf demi huruf.
Kau jajakan pada mereka.
Membuatmu menjadi manusia superioritas. Menciptakan jurang strata diantara mereka.
Atas nama Tuhan.
Kau memperdayai mereka. Membuat segalanya indah seakan taman.
Atas nama Utusan.
Kau pajang nama di belakang. Semua dosa seakan hengkang terpanggang waktu.
Atas nama Kitab.
Kau sukar menakar,
Siapa yang harus kau bakar untuk memuaskanmu, dan siapa yang harus tunduk menjadi pelayanmu.
Ketika tujuan sudah berorientasi lembaran rupiah. Ketika kau sudah muak bertemu makhluk yang tak lagi bisa menjadi pelicin pekerjaanmu.
Masihkah kau bertanya,
"kemana sifat baikmu?"
Lupa. Ya,
Kau lupa,
Mungkin lebih tepatnya melupakan.
Untuk apa kau ingat, mereka sudah kering terpuruk kan ?
tak ada lagi lembaran yang dapat kau ambil darinya kan ?
Nah, lupakanlah.
Lalu menghilanglah dari mereka, bersembunyilah dibalik ribuan huruf yang kau hafal.
Lenyapkan dosamu dengan dalil religius. Mereka percaya. Mereka taat padamu kan ?
Ah, indahnya hidupmu.
Entahlah ini apa.
mungkin hanya tulisan.
Apalah dayaku dibalik semua dalihmu.
Aku hanya bisa meringkuh.
Mengeluh atas segala keterpurukan.
Namun, setidaknya aku masih bisa menolak.
Melarang segala perlakuanmu tersalin dalam hembusan nafasku.
Tuhan mana yang firman-Nya tak indah ?
Mengajarkan agar kau bahagia diatas tipu daya?
Euforia diatas kena'asan makhluk ciptaan-Nya
Atas nama kemanusiaan
Ku nafikan tuhanmu .
Atas nama Kejujuran,
Kupertanyakan dalil-dalilmu.
Dan atas nama Cinta,
Ku ragukan utusan-utusan tuhamu.
Causa prima itu indah.
Bukan hasil cetakan lemas, mudah hancur dan tak berdaya.
Bukan pula sebuah makhluk yang kau dapat bersembunyi dibelakangnya
-------------------------------------
August, 2016